Menentukan Lokasi Keramba Jaring Terapung
Menentukan Lokasi Keramba Jaring Terapung
Dalam mendesain konstruksi wadah budidaya
ikan pada keramba jaring terapung yang pertama harus dilakukan adalah
menyesuaikannya dengan lokasi yang dipilih. Budidaya ikan pada jaring terapung bisa
diguanakan untuk komoditas ikan air tawar maupun ikan air laut. Sebelum akhirnya
membuat konstruksi wadah karamba jaring terapung, pemilihan lokasi yang tepat
dari aspek sosial ekonomis dan teknis benar harus dilakukan. Sama seperti
halnya pada wadah budidaya ikan lain, persyaratan secara teknis dan juga sosial
ekonomis dalam memilih lahan yang akan dipakai untuk budidaya ikan harus selalu
diperhatikan.
Salah satu aspek sosial ekonomis
yang sangat umum yang harus menjadi pertimbangan yaitu lokasi tersebut dekat
dengan pusat kegiatan yang mendukung operasionalisasi usaha seperti misalnya
tempat pembeli ikan, penjualan pakan dan lokasi yang dipilih adalah daerah
pengembangan budidaya ikan sehingga memiliki prasarana jalan yang baik dan keamanan
yang terjamin. Persyaratan teknis yang harus selalu diperhatikan dalam memilih
lokasi usaha budidaya ikan pada karamba jaring terapung adalah sebagai berikut:
1. Arus Air
Pada lokasi yang dipilih diusahakan
arus airnya tidak terlalu kuat namun tetap ada arusnya supaya terjadi
pergantian air yang baik serta kandungan oksigen yang terlarut dalam wadah budidaya
ikan juga tercukupi, selain itu juga dengan adanya arus ini maka bisa
menghanyutkan sisa-sisa pakan ikan dan juga kotorannya di dasar perairan.
Dengan arus yang tidak terlalu
kuat juga akan berpengaruh terhadap keamanan keramba jaring terapung dari
kerusakan sehingga masa pakainya akan lebih lama. Namun jika pada perairan yang
akan dipilih ternyata tidak ada arus (kondisi air tidak mengalir), maka
disarankan supaya unit budidaya ataupun jaring bisa diusahakan diperairan
tersebut, namun jumlahnya tidak boleh lebih dari 1% dari luas perairan tersebut.
Pada kondisi yang perairannya tidak mengalir, unit budidaya atau keramba jaring
terapung sebaiknya diletakkan ditengah-tengah perairan sejajar dengan garis pantai.
2. Tingkat Kesuburan
Sementara itu pada perairan umum
dan waduk ditinjau dari tingkat kesuburannya bisa dikelompokkan menjadi perairan
dengan tingkat kesuburan rendah (oligotropik), sedang (mesotropik) dan tingkat
kesuburan tinggi (eutropik). Jenis perairan yang sangat baik untuk budidaya
ikan pada keramba jaring terapung dengan sistem intensif ialah perairan dengan
tingkat kesuburan yang rendah hingga sedang.
Apabila perairan dengan tingkat
kesuburan tinggi yang digunakan dalam budidaya ikan pada keramba jaring
terapung maka hal tersebut sangat berisiko tinggi, hal ini karena pada perairan
dengan tingkat kesuburan tinggi (eutropik) kandungan oksigen yang terlarut pada
malam hari sangat rendah dan akan berpengaruh buruk terhadap ikan yang
dipelihara dengan kepadatan yang tinggi.
3. Bebas Dari Pencemaran
Di dalam dunia perikanan, yang dimaksud
dengan pencemaran perairan ialah penambahan sesuatu berupa bahan ataupun energi
ke dalam perairan yang mengakibatkan perubahan kualitas air sehingga akan mengurangi
ataupun merusak nilai guna air serta sumber air perairan tersebut.
Bahan pencemar yang biasanya masuk
ke dalam suatu badan perairan pada hakikatnya bisa dikelompokkan menjadi dua
yakni bahan pencemar yang mudah terurai dan bahan pencemar yang sulit terurai.
Contoh bahan pencemar yang sulit terurai yaitu seperti sianida, persenyawaan logam
berat, DDT atau bahan organik sintetis. Sedangkan contoh bahan pencemar yang
mudah terurai yaitu bakteri, limbah rumah tangga, limbah panas atau limbah
organik.
Kedua jenis bahan pencemar
tersebut biasanya disebabkan oleh perbuatan manusia, baik itu secara langsung ataupun
tidak langsung. Penyebab kedua aialah karena keadaan alam seperti misalnya
banjir dan gunung meletus. Apabila lokasi budidaya mengandung salah satu dari
dua bahan pencemar tersebut maka akan berpengaruh terhadap kehidupan ikan yang dipelihara
di dalam wadah budidaya keramba jaring terapung tersebut.
4. Kualitas Air
Di dalam budidaya ikan, secara
garis besar kualitas air boisa didefinisikan sebagai setiap perubahan (variabel)
yang dapat mempengaruhi pengelolaan, kelangsungan hidup serta produktivitas
ikan yang dibudidayakan. Oleh karena itu perairan yang dipilih harus memiliki kualitas
air yang memenuhi persyaratan bagi kehidupan serta pertumbuhan ikan yang akan
dibudidayakan tersebut. Kualitas air mencakup sifat fisika, biologi dan kimia.
Setelah memperoleh lokasi keramba
jaring terapung yang memenuhi persyaratan teknis ataupun sosial ekonomis maka
harus dilaksanakan perencanaan selanjutnya. Perencanaan harus disesuaikan
dengan data yang didapatkan pada waktu melaksanakan survey lokasi.
No comments for "Menentukan Lokasi Keramba Jaring Terapung"
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai dengan topik pembahasan, terima kasih.