Karakteristik Sapi Simmental
Karakteristik Sapi Simmental
Sapi simental ini asalnya dari Swiss,
pertama kali dipublikasikan pada tahun 1806. Pemanfaatan sapi jenis Simental ini
ialah untuk produksi susu, mentega (butter), keju, daging dan juga dimanfaatkan
sebagai hewan penarik beban. Pada awal tahun 1785 parlemen Swiss membatasi
ekpor sapi jenis Simental karena mereka kekurangan sapi untuk memenuhi
kebutuhan didalam negerinya. Lalu kemudian sapi disebar di 6 benua.
Pada tahun 1990 bulu sapi jenis Simental
berwarna merah, kuning, dan putih. Namun pada masa ini kebanyakan berwarna
hitam. Peternak meyakini bahwa sapi hitam memiliki harga yang lebih baik
dibandingkan dengan warna lainnya. Sapi Simental merupakan jenis sapi yang jinak
dan mudah untuk dikelola, serta dikenal dengan pola daging yang ekstrim. Sapi
yang asli memiliki badan besar dengan tulang iga dangkal, namun akhir-akhir ini
sapi ukuran sedang lebih disenangi. Sapi jantan beratnya bisa mencapai 1000 sd 1400
kg, sedangkan sapi betinanya 600-850 kg. Masa produktif sapi betina jenis ini antara
10-12 tahun.
Sapi Simental dikembangkan di Indonesia
pada tahun 1985 melalui semen beku yang dikawinkan dengan sapi jenis PO. Anak
sapi yang berumur 2 bulan memiliki pertumbuhan yang pesat sekali. Sapi yang
berumur 23 bulan bisa mencapai bobot 800 kg dan pada umur 2,5 tahun bobotnya
bisa mencapai 1.100 kg.
Di Jawa sendiri sapi Simental dikawinkan
dengan sapi Friesian Holstein, untuk memperoleh sapi yang performasinya jauh lebih
baik. Perkawinannya dilaksanakan dengan cara IB, dimana semen sapi yang dipilih
sudah diketahui jenis kelaminnya. Anak simental yang dikehendaki ialah yang jantan,
karena apabila betina produksi susu dan dagingnya kurang baik.
No comments for "Karakteristik Sapi Simmental"
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai dengan topik pembahasan, terima kasih.