JENIS SAPI PEKERJA
Jenis Sapi Pekerja
Jenis sapi-sapi pekerja biasanya
memiliki tubuh yang besar, berotot kuat, bertulang besar dan kuat serta tidak
ada pelekatan lemak dibawah kulit. Selain itu jenis sapi pekerja juga memiliki
kulit yang kuat dan tahan terhadap berbagai cuaca. Sapi-sapi asli Indonesia
pada umumnya termasuk ke dalam kelompok jenis sapi pekerja, contohnya seperti
sapi bali, sapi madura dan sapi grati.
1. Sapi Bali
Dilihat dari sistematika ternak,
sapi Bali termasuk kedalam familia
Bovidae, Genus bos dan Sub-Genus Bovine. Yang termasuk ke
dalam sub-genus tersebut ialah; Bibos gaurus, Bibos sondaicus, dan Bibos frontalis, sedangkan
Williamson dan Payne mengatakan bahwa sapi Bali (Bos-Bibos Banteng) yang
spesies liarnya ialah banteng yang termasuk ke dalam Famili bovidae, Genus
bos dan subgenus bibos.
Sapi Bali memiliki ciri-ciri
khusus antara lain yaitu bulu berwarna merah bata, namun yang sapi jantan
dewasa berubah menjadi warna hitam. Satu karakter lainnya yaitu perubahan warna
sapi jantan kebirian dari yang asalnya warna hitam kembali pada warna semula
yaitu warna coklat muda keemasan yang diduga akibat makin tersedianya hormon
testosteron sebagai hasil dari produk testis. Sapi Bali adalah sapi asli
Indonesia, yang didomestikasi dari spesies banteng (Bibos Banteng).
Sementara itu tujuan utama
pemeliharaan sapi ini adalah untuk digunakan sebagai penghasil daging, sebagai
pekerja penarik bajak, dan kultur sosial lainnya. Sampai sekarang ini sapi ini
sudah didistribusikan ke 22 propinsi di Indonesia. Warna sapi jantan berwarna
merah kecoklatan, dengan warna putih pada sekitas pantatnya. Sementara sapi
betina berwarna kuning kemerah-merahan sampai coklat dengan warna putih pada
sekitas pantan dan pahanya. Selain itu bentuk tanduk pada sapi jantan berbentuk
seperti huruf U. Di Sulawesi selatan sapi bali ini biasa dikawinkan dengan sapi
ongole, namun darah sapi bali masih lebih dominan.
Dalam hal ini menurut
Hardjosubroto (1994) ada tanda-tanda khusus yang harus dipenuhi seekor sapi
bisa dikatakan sebagai sapi Bali murni, yakni warna putih pada bagian belakang
pahanya, pinggiran bibir atas, serta pada paha kaki bawah mulai dari tarsus dan
carpus sampai dengan batas pinggir atas kuku, selain itu bulu pada ujung ekor
berwarna hitam, bulu pada bagian dalam telinga berwarna putih, ada garis belut
(garis hitam) yang jelas pada bagian atas punggungnya.
Bentuk tanduk pada sapi jantan
yang paling ideal disebut bentuk tanduk silak congklok yakni jalannya
pertumbuhan tanduk mula-mula dari dasar sedikit keluar lalu selanjutnya
membengkok keatas, kemudian pada ujung tanduknya membengkok sedikit keluar.
Sementara pada sapi bali betina bentuk tanduk yang ideal disebut dengan manggul
gangsa yakni jalannya pertumbuhan tanduk satu garis dengan dahi arah
kebelakang sedikit melengkung ke bawah dan pada ujung tanduknya sedikit
mengarah ke bawah dan ke dalam, dan tanduk ini berwarna hitam.
Sekarang ini penyebaran sapi Bali
sudah meluas hampir ke seluruh wilayah Indonesia, konsentrasi sapi Bali
terbesar di Indonesia ialah di Sulawesi Selatan, Bali, Lombok, dan Pulau Timor.
Pane (1989) mengungkapkan bahwa jumlah sapi Bali di Sulawesi Selatan dan Pulau
Timor sudah jauh melampaui populasi sapi Bali di tempat asalnya Pulau Bali.
Pada tahun 1991 ditaksir jumlah sapi Bali di Indonesia ada sekitar 3,2 juta,
dengan jumlah terbanyaknya ada di Sulawesi Selatan (1,8 juta ekor), Nusa Tenggara Timur (625 ekor)
serta Pulau Bali (456 ekor) (Hardjosubroto, 1994.).
2. Sapi Madura
Sapi Madura adalah sapi hasil persilangan dari sapi
Bali (Bibos banteng), sapi Ongole (Bos indicus) dan sapi Jawa (bos
javanicus). Warna sapi madura ini berwarna merah kecoklatan tanpa ada warna
putih di pantatnya. Keseragaman jenis sapi sudah dikembangkan oleh orang madura
sendiri. Secara umum sapi madur bertubuh kecil dan berkaki pendek. Sapi jantan
memiliki punduk yang berkembang baik dan jelas, sementara sapi betina tidak
berpunduk.
Pada kepala sapi madura ada tanduk kecil,
melengkung ke depan serta melingkar seperti halnya bulan sabit. Bobot sapi
jantan berkisar 300 kg dan sapi betinanya berkisar 250 kg. Sementara berat
pedet pada waktu lahir berkisar 12-18 kg. Umur dewasa kelamin sapi madura
berumur 20-24 bulan. Pertambahan berat badannya sekitar 0,25-0,6 kg per hari.
Persentase karkasnya 48-63% dengan perbandingan daging tulangnya yaitu 5,84 :1.
Sapi Madura banyak dipergunakan untuk lomba pacuan sapi yang dikenal luas
dengan karapan sapi.
No comments for "JENIS SAPI PEKERJA"
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai dengan topik pembahasan, terima kasih.