Cara Pembuatan Kolam Budidaya Ikan
Cara Pembuatan Kolam Budidaya Ikan
Konstruksi pembuatan kolam yang
akan dipakai untuk budidaya ikan sangatlah dipengaruhi oleh pemilihan lokasi
yang tepat. Untuk membuat kolam budidaya ikan maka tanah yang akan dijadikan
kolam tersebut harus kedap air atau bisa menyimpan air sehingga kolam yang akan
dibuat tidak akan bocor. Bentuk kolam yang akan dipakai untuk budidaya ikan ada
beberapa macam, antara lain yaitu kolam berbentuk segi empat atau empat persegi
panjang, berbentuk lingkaran, berbentuk bujur sangkar dan berbentuk segitiga. Dari
berbagai bentuk kolam tersebut yang harus diingat ialah mengenai persyaratan
teknis konstruksi kolam tersebut. Persyaratan teknis konstruksi suatu kolam
yang akan dipakai untuk budidaya ikan sebaiknya memiliki hal-hal berikut ini:
1) Pematang Kolam
Pematang kolam ini dibuat dengan
tujuan untuk menahan massa air dalam kolam agar nantinya tidak keluar dari
dalam kolam. Oleh sebab itu jenis tanah yang akan dipakai untuk membuat pematang
kolam ini harus kompak dan juga kedap air serta tidak mudah bocor. Jenis tanah
yang bagus untuk pematang kolam ialah tanah liat ataupun tanah liat berpasir.
Kedua jenis tanah tersebut bisa diidentifikasi dengan memperhatikan tanah yang
ciri-cirinya memiliki sifat lengket, tidak mudah pecah, tidak poros, serta
mampu menahan air.
Sementara itu ukuran pematang
disesuaikan juga dengan ukuran kolam. Dan tinggi pematang ditentukan oleh kedalaman
air kolam, ada baiknya dasar pematang kolam ditanam sedalam kurang lebih 20 cm
dari permukaan dasar kolam. Selain itu bentuk pematang yang umumnya dibuat dalam
kolam budidaya ikan ada dua bentuk, yakni bentuk trapesium sama kaki dan bentuk
trapesium tidak sama kaki. Bentuk pematang trapesium sama kaki ialah perbandingan
antara kemiringan pematang 1 : 1. Sedangkan bentuk pematang trapesium tidak
sama kaki yaitu perbandingan antara kemiringan pematang 1 : 1,5.
Sebagai acuan didalam membuat pematang
kolam budidaya ikan, untuk kolam yang berukuran 200 m2 lebar pematang dibagian
atas ialah 1 m sementara lebar pematang pada bagian bawahnya yaitu 3 m
sedangkan untuk pematang berbentuk trapesium sama kaki pada kedalaman kolam 1m,
apabila kolam tersebut dibuat dengan pematang trapesium tidak sama kaki maka lebar
pematang pada bagian atas yaitu 1 m maka lebar pematang pada bagian bawahnya
yaitu 4 m pada kedalaman kolam 1 m.
2) Dasar Kolam dan Saluran
Untuk memudahkan dalam pengeringan
air, dasar kolam untuk budidaya ikan dibuat miring ke arah pembuangan air,
kemiringan dasar kolam ini berkisar antara 1-2% dalam artian setiap seratus
meter panjang dasar kolam terdapat perbedaan tinggi sepanjang 1-2 meter.
Cara pengukuran yang paling mudah untuk
mengetahui kemiringan dasar kolam ialah dengan menggunakan selang air kecil.
Pada masing-masing ujung pintu masuk dan pintu keluar air ditempatkan sebatang
kayu ataupun bambu yang sudah diberi ukuran, kemudian selang kecil yang sudah
berisi air direntangkan dan kemudian ditempatkan pada bambu, kayu ataupun
meteran. Perbedaan tinggi air pada ujung-ujung selang tersebut menunjukkan perbedaan
tinggi tanah atau kemiringan dasar kolam.
Saluran dalam kolam budidaya ada dua
macam, yakni saluran keliling atau caren dan satu lagi saluran tengah atau kemalir.
Saluran di dalam kolam ini dibuat miring ke arah pintu pengeluaran air. Hal
tersebut untuk memudahkan dalam proses pengeringan kolam dan pemanenan ikan.
3) Pintu air
Kolam yang baik harus mempunyai
pintu masuk air dan pintu keluar air secara terpisah. Letak pintu masuk dan keluar
air ada baiknya berada di tengah-tengah sisi kolam terpendek hal ini
dimaksudkan agar air dalam kolam bisa berganti seluruhnya.
Ada juga yang letak pintu keluar
dan masuk air berada disudut secara diagonal. Namun letak pintu air ini ada kelemahannya
yakni air dikedua sudut yang lain tidak berganti dan memperpanjang saluran pengeringan
sehingga menyebabkan penangkapan ikan relatif berlangsung agak lama.
Pada kolam tanah pintu masuk dan
keluar air dibuat dari bambu ataupun pipa paralon. Bentuk pintu masuk diletakkan
sejajar dengan permukaan tanggul sementara pintu keluar air bisa dibuat dua
model yakni pertama sama dengan pintu masuk air dengan ketinggian sesuai dengan
tinggi air kolam dan yang kedua dibuat dengan model huruf L.
Sementara pada kolam beton pintu
masuk dan keluar air memakai sistem monik. Pada pintu air sistem monik ini
terdapat celah penyekatnya dan bisa dibuat lebih dari satu. Celah penyekat
tersebut fungsinya untuk menempatkan papan-papan kayu yang disusun bertumpuk.
Papan-papan kayu ini bisa dibuka dan juga diatur yang pengaturannya ini disesuaikan
dengan kebutuhan. Pada pintu air seperti ini papan penyekatnya bisa diganti
dengan saringan.
Selain itu persyaratan konstruksi
teknik dalam membuat bak budidaya ikan secara prinsip hampir sama dengan konstuksi
kolam dimana harus memiliki pintu masuk dan keluar air akan tetapi dasar bak pada
umumnya rata. Konstruksi pintu pemasukan air pada bak bisa dibuat dengan model pembuatan
instalasi air untuk pemasukan air semantara pengeluaran airnya memakai pipa
paralon (PVC) dengan bentuk huruf L.
No comments for "Cara Pembuatan Kolam Budidaya Ikan"
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai dengan topik pembahasan, terima kasih.