6 Persiapan Kolam Budidaya Ikan Sebelum Digunakan
6 Persiapan Kolam Budidaya Ikan Sebelum Digunakan
Setelah kita mengetahui apa saja
macam-macam wadah budidaya ikan serta mengetahui konstruksi dari tiap wadah
tersebut maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan untuk melaksanakan
budidaya ikan ialah menyiapkan segalanya sesuatu agar wadah budidaya ikan
tersebut bisa digunakan untuk kegiatan budidaya ikan.
Dalam membudidayakan ikan yang
menggunakan kolam yang biasanya dilakukan untuk budidaya ikan air tawar,
pertama-tama harus melakukan persiapan kolam agar bisa digunakan untuk
membudidayakan ikan itu sendiri. Persiapan kolam budidaya ikan sebelum digunakan ini dimulai dari
pengeringan kolam, perbaikan pematang, pengolahan dasar kolam, perbaikan
saluran pemasukan dan pengeluaran air, sampai dengan pemupukan dan pengapuran.
1. Pengeringan
Pengeringan dasar kolam ini sangat
diperlukan oleh ikan agar bakteri pembusuk yang bisa mengakibatkan ikan sakit
dan racun sisa dekomposisi selama budidaya akan terbuang. Selain itu
pengeringan dasar kolam pada kolam pemijahan bertujuan agar ikan bisa memijah
karena tanah yang dikeringkan serta diairi akan melepaskan bau tertentu yang
disebut dengan petrichor. Selain itu
juga pengeringan dasar kolam bisa membunuh penyakit dan hama yang mungkin ada
didalam kolam tersebut.
2. Perbaikan Pematang
Tujuan dari perbaikan pematang ini
adalah untuk mencegah kebocoran kolam. Kebocoran kolam biasanya bisa
diakibatkan oleh binatang air seperti kepiting, belut, dan juga hewan air
lainnya. Pematang yang bocor akan berakibat air kolam tidak stabil dan benih
ikan akan banyak yang keluar kolam. Perbaikan pematang hanya dilaksanakan pada
kolam tanah, semantara pada kolam tembok hanya dilakukan perawatan dan
pengecekan kebocoran pada setiap bagian-bagian pematang.
3. Pengolahan Dasar Kolam
Pengolahan dasar kolam biasanya
dilaksanakan pada kolam tradisional dan kolam semi intensif dimana dasar
kolamnya adalah berupa tanah. Pengolahan dasar kolam ini dilakukan dengan cara
mencangkul dasar kolam sedalam antara 10 – 20 cm. Tanah tersebut nantinya
dibalik lalu dibiarkan sampai kering sekitar 3-5 hari. Pengolahan dasar kolam
bartujuan untuk mempercepat proses dekomposisi (penguraian) senyawa organik
yang ada di dalam tanah sehingga senyawa-senyawa tersebut yang beracun akan
menguap.
Tanah yang baru saja dicangkul
harus diratakan. Setelah dasar kolam rata, selanjutnya dibuat saluran
ditengah-tengah kolam. Saluran inilah yang disebut kemalir. Kemalir ini
fungsinya adalah untuk memudahkan pemanenan dan juga sebagai tempat berlindung
benih-benih ikan pada saat cuaca terik siang hari. Semantara itu saluran
pemasukan dan pengeluaran air harus dilengkapi dengan saringan. Ini bertujuan
untuk menjaga supaya tidak ada hama yang bisa masuk ke dalam kolam serta benih
ikan yang ditebarkan tidak kabur ataupun keluar dari kolam.
4. Pengapuran
Pengapuran dasar kolam ada baiknya
dilaksanakan sesudah pengolahan tanah. Yaitu pada saat tanah dibalikkan dan
sambil menunggu tanah dasar tersebut kering. Pengapuran adalah salah satu usaha
untuk mempertahankan kestabilan keasaman (pH) tanah dan juga air, sekaligus
untuk memberantas hama dan penyakit. Jenis kapur yang dipakai untuk pengapuran
kolam ada beberapa macam, yang diantaranya yaitu kapur pertanian, yakni kapur
carbonat : CaCO3 atau [CaMg(CO3)]2, serta kapur tohor/kapur aktif (CaO).
Kapur pertanian yang biasanya
dipakai ialah kapur karbonat yakni kapur yang bahannya terbuat dari batuan
kapur tanpa melewati proses pembakaran akan tetapi langsung digiling. Kapur
pertanian ini ada dua jenis yaitu Kalsit dan Dolomit. Kapur kalsit bahan bakunya
mengandung karbonat lebih banyak dan magnesiumnya sedikit (CaCO3), sementara
kapur dolomit bahan bakunya mengandung banyak kalsium karbonat dan magnesium
karbonat [CaMg(CO3)]2. Kapur dolomit adalah kapur karbonat yang digunakan untuk
mengapur lahan bertanah masam. Selain itu kapur tohor ialah kapur yang
pembuatannya melewati proses pembakaran. Kapur tohor dikenal dengan nama lain
kapur sirih, bahannya barasal dari batuan tohor dari gunung dan kulit kerang.
Banyaknya dosis kapur yang akan
ditebarkan pada kolam ukurannya harus tepat, karena bila berlebihan kapur akan
mengakibatkan kolam tidak subur, sedangkan jika kekurangan kapur dalam kolam
akan mengakibatkan tanah dasar kolam menjadi terlalu masam. Sebagai acuan dalam
memberi kapur pada kolam budidaya ikan bisa dilihat pada taabel dibawah. Namun
ada juga petani menggunakan dosis kapur yang berkisar antara 100-200 gram/m2
hal tersebut dilakukan tergantung pada keasaman tanah kolam itu sendiri.
5. Pemupukan
Tujuan dari pemupukan tanah dasar
kolam adalah untuk memperbaiki struktur tanah dasar kolam, menghambat peresapan
air pada tanah-tanah yang porous, meningkatkan kesuburan kolam, dan menumbuhkan
phytoplankton dan zooplankton sebagai pakan alami benih-benih ikan. Jenis pupuk
yang biasanya digunakan ialah pupuk kandang dan juga pupuk buatan. Pupuk
kandang ialah pupuk yang asalnya dari kotoran ternak besar (sapi, kuda, kerbau
dan lain sebagainya) atau kotoran unggas (itik, ayam, dan sebagainya) yang
sudah dikeringkan.
Sementara pupuk buatan adalah
bahan-bahan kimia yang dibuat pleh manusia di pabrik pupuk yang berfungsi untuk
menyuburkan tanah. Jenis pupuk buatan yang bisa dipakai untuk pemupukan antara lain
yaitu pupuk nitrogen (urea, ZA), pupuk kalium (KCl), pupuk phosphor (TSP), dan
pupuk NPK yang merupakan gabungan dari ketiga hara tunggal.
Dosis pupuk kandang bergantung
pula pada kesuburan kolam ikan yang bersangkutan, biasanya dosisnya berkisar
antara 100-150 gram/m2 sementara untuk kolam yang kesuburannya kurang bisa
ditebarkan kotoran ayam kira-kira sebanyak 300 – 500 gr/m2. Dosis yang dipakai
untuk pupuk buatan umumnya berkisar antara 200-300 gram/m2. Kolam bisa juga
dipupuk menggunakan, urea dan TSP masing-masing sebanyak 10 gr/m2 dan kapur
pertanian kira-kira sebanyak 25 – 30 gr/ m2 ataupun bisa disesuaikan dengan
tingkat kesuburan lahan yang digunakan.
6. Pengairan
Kolam yang sudah dikeringkan,
dikapur serta dipupuk selanjutnya diairi hal ini agar pakan alami didalam kolam
tersebut tumbuh subur. Pengairan harus dilaksanakan minimal 4–7 hari sebelum
larva atau benih ikan ditebar ke dalam kolam pemeliharaan dengan maksud agar
pakan alami dapat tumbuh dengan sempurna. Sementara itu ketinggian air dikolam
ikan tergantung pada jenis kolam yang akan diairi, untuk kolam pemijahan
ketinggian air berkisar antara 0,75-1,00 m, sedangkan kolam pemeliharaan
berkisar antara 1-1,25 m.
No comments for "6 Persiapan Kolam Budidaya Ikan Sebelum Digunakan"
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai dengan topik pembahasan, terima kasih.